Pengajian Gtk Bulanan Sd Muhammadiyah 2 Tarakan 2024

Moeda News,– Gtk Sd muhammadiyah 2 rajin berpengajian, tujuannya jelas untuk meningkatkan kwalitas dalam peningkatan sumber daya manusia. Tentu saja kegiatan yang diadakan untuk menambah wawasan serta keimanan.

Kegiatan tersebut dilakukan setiap bulan yang merupakan salah satu program kerja ISMUBA SD muhammadiyah 2 Tarakan. Diselenggarakan pada hari Jum’at, 25 Oktober 2024 yang dalam hal ini donatur konsumsinya adalah Ust Hafidz Fauzi. Kegiatan tersebut dilaksanakan di gedung baru SD Muhammadiyah 2 Tarakan. Kegiatan ini berorientasi untuk membangun sinergitas dalam lingkup masyarakat sekolah, khususnya dalam hal ini gtk Sd Muhammadiyah 2 Tarakan.

Pengajian tersebut dibuka oleh Kepala Sekolah yaitu Taqwim Almustaqim, S.Pd, Pengajian yang diselenggarakan dengan menghadirkan Ustadz Abdul Rahmat, M.Pd sebagai pembawa materi kajian. Dalam sambutan kepala sekolah menjelaskan bahwa dengan kegiatan ini ditujukan untuk menambah ilmu agama yang senantiasa bisa menjadi contoh bagi peserta didik dan semua warga. Pendidikan Agama, menurut Kepala Sekolah sangatlah penting sehingga perlu hal tersebut bisa diperoleh melalui kegiatan keagamaan tidak hanya akademik saja.

Ust. Abdul Rahmat dalam Tausiyahnya mengingatkan pentingnya kita beramal sholeh (Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya)

Ust. Abdul Rahmat dalam Tausiyahnya mengingatkan pentingnya kita beramal sholeh (Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya)

Ustadz Abdul Rahmat, M.Pd selaku Mudir Muhammadiyah Boarding School (MBS Tarakan) dalam tausiyahnya menyampaikan kepada Gtk Sd Muhammadiyah 2 Tarakan bahwa Perbuatan baik (Amal Sholeh) yang kecil sering kita anggap tidak bernilai. Membuang duri dari tengah jalan menjadi tampak sepele, tapi jika tidak disingkirkan, akan ada orang yang terluka. Jika perbuatan baik yang tampak sepele sering dilakukan, ia akan menjadi tumpukan kebaikan yang besar. Sebaliknya, misalnya, mengunjing orang mungkin bagi kebanyakan kita dianggap sepele, tapi perbuatan kecil itu akan berdampak negatif secara luas. Bayangkan saja, betapa banyak kepanikan sosial, isu-isu, desas-desus, stigma, pembentukan opini, bahkan yang meski faktual, tapi termasuk penggunjingan, akan berdampak besar, dan sistemik di masyarakat. Tak hanya perbuatan baik yang kecil, melainkan perbuatan jahat yang juga jika rutin dilakukan, akan berdampak besar. Tidak ada dosa besar, melainkan dosa-dosa kecil yang selalu dilakukan, demikian dikatakan dalam ajaran Islam.

Dalam al-Qur`an, disebutkan, “Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya” (Qs. al-Zalzalah: 7-8). Dua ayat terakhir persisnya adalah “penutup/ lanjutan yang berisi kesimpulan” (disebut dengan tafrî’ al-fadzlakah), untuk memberi motivasi atau dorongan agar orang berbuat kebaikan (targhîb) dan ancaman agar orang tidak berbuat kejahatan (tarhîb). Kesimpulannya bahwa mengapa manusia dikumpulkan dan mengapa mereka diperlihatkan hasil perbuatan mereka di dunia. Itu–sekali lagi–karena prinsip yang berlaku adalah bahwa siapa yang melakukan perbuatan, baik atau jahat, akan diberi balasan, sekecil apa pun perbuatan itu.

Tidak hanya itu dalam keegiatan Pengajian yang diselenggarakan ini diharapkan semoga menjadi jalan untuk menjadikan guru beserta semua warga sekolah menjadi pribadi yang lebih baik dan menjadi suri teladan bagi semua untuk menuju ke surga. (Fdn)

Editor : Fadhlan_Alfarezi